Asal Nama Julukan Jokowi Calon Gubernur DKI

Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.

Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota Solo, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya

Pemenang Pilkada DKI Jokowi-ahok

Penghitungan cepat (quick count) Kompas sudah mencapai 99 persen atau sisa satu persen sampel suara yang belum masuk.

Hasilnya, untuk sementara, Jokowi-Ahok memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Berikut hasil quick count Kompas (dalam persen) hingga pukul 16.02 dan sampel suara masuk 99 persen:


 

1. Foke-Nara 34,35
2. Hendardji-Riza 1,88

3. Jokowi-Ahok 42,61 

4. Hidayat-Didiek 11,37
5. Faisal-Biem 5,06
6. Alex-Nono 4,73 KPU DKI akan melakukan rekapitulasi penghitungan suara secara manual pada 19-20 Juli 2012 mendatang.(*)

sumber:http://jakarta.tribunnews.com/2012/07/11/quick-count-kompas-jokowi-ahok-pemenang-pilkada-dki

Pilkada DKI hasil Quick Count Terbaru Jokowi - ahok unggul

JAKARTA, KOMPAS.com - Hitung cepat Litbang Kompas yang menggunakan sampel 400 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta menunjukkan pasangan nomor urut tiga yaitu Jokowi-Ahok unggul. "Hasil hitung cepat ini sudah dapat dinyatakan selesai. Selamat pada Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang masuk pada putaran kedua," kata Wakil Pimpinan Redaksi, Budiman Tanuredjo di Kompas, Palmerah, Jakarta, Rabu (11/7/2012). Berdasarkan data akhir yang masuk pada pukul 15.40 WIB, pasangan Jokowi-Ahok meraup perolehan suara sebesar 42,62 persen. Pasangan nomor urut satu yaitu Foke-Nara menyusul dengan 34,36 persen. Selanjutnya, pasangan Hidayat-Didik berada di posisi tiga dengan 11,33 persen. Posisi tiga terbawah tidak mengalami banyak perubahan dengan pasangan Faisal-Biem mengantongi sebesar 5,06 persen. Disusul pasangan Alex-Nono dengan 4,75 persen dan masih berada pada posisi paling buncit adalah pasangan Hendardji-Riza dengan 1,89 persen. Kendati demikian, warga Jakarta tetap harus bersabar menanti hasil resmi yang akan dikeluarkan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta pada pekan depan. "Semuanya tetap menanti hasil dari KPU Provinsi DKI Jakarta mendatang," ujar Budiman. Sementara itu untuk prediksi hasil putaran kedua nanti, justru perolehan suara akan menurun kembali. Mengingat pada Pilkada yang kali ini menawarkan enam pasangan calon tidak membuat perolehan suara naik secara signifikan. "Ada enam calon saja hanya naik satu persen. Ada kemungkinan saat tersisa dua calon maka akan kembali turun lagi," katanya

Sumber:http://pilkada.kompas.com/berita/read/2012/07/11/16003364/Selamat.JokowiAhok.dan.FokeNara